Saat bencana terjadi, naluri kemanusiaan mendorong kita untuk memberikan Sumbangan. Namun, PMI kini semakin gencar mengedukasi masyarakat untuk memilih transfer tunai, bukan barang. Uang tunai jauh lebih efektif, fleksibel, dan terukur dalam konteks tanggap darurat yang dinamis.
Sumbangan barang seperti pakaian bekas atau makanan instan seringkali menimbulkan “bencana sekunder” berupa tumpukan logistik. Barang yang tidak dibutuhkan atau kondisinya tidak layak pakai justru membebani relawan PMI. Mereka harus memilah alih-alih fokus pada penyelamatan.
Keunggulan utama Sumbangan tunai adalah fleksibilitas. Dana yang terkumpul dapat segera digunakan PMI untuk membeli kebutuhan yang paling mendesak di lokasi terdekat. Ini bisa berupa air bersih, bahan bakar, atau obat-obatan spesifik yang tidak mungkin dipenuhi melalui kiriman barang dari Jakarta.
Metode Cash Transfer Program (CTP) atau Program Bantuan Transfer Tunai yang diinisiasi PMI juga menjunjung tinggi martabat korban. Korban bencana dapat menggunakan Sumbangan tunai ini untuk membeli barang sesuai preferensi dan kebutuhan prioritas mereka sendiri, bukan menerima barang random.
Sumbangan uang tunai juga mempercepat pemulihan ekonomi lokal. Dengan membeli kebutuhan di pasar terdekat lokasi bencana, dana tersebut kembali berputar, membantu pedagang kecil dan komunitas yang juga terdampak bencana. Ini adalah efek domino positif yang signifikan.
Logistik adalah tantangan terbesar saat bencana. Jalanan yang terputus, gudang yang terbatas, dan transportasi yang mahal sering menghambat distribusi barang. Sumbangan tunai menghilangkan beban transportasi dan penyimpanan barang yang masif.
Masyarakat harus memahami bahwa niat baik melalui Sumbangan barang harus diimbangi dengan efektivitas. Jika ingin membantu, pastikan donasi Anda memberikan dampak tercepat dan terbesar. Dananya akan digunakan secara akuntabel oleh tim profesional PMI di lapangan.
Keputusan untuk menyumbang tunai adalah langkah cerdas menuju kemanusiaan yang lebih efisien dan terorganisir. Ini adalah bentuk kepercayaan terhadap kemampuan PMI dalam mengidentifikasi dan merespons kebutuhan secara tepat sasaran, alih-alih mengirim barang yang random.
Dengan memilih transfer tunai, masyarakat menjadi mitra sejati PMI, mendukung sebuah sistem logistik yang gesit dan akuntabel. Saat ingin membantu korban bencana, pilihlah Sumbangan yang paling praktis dan paling memberdayakan: uang tunai.
